Krystal memakan makanannya dengan lahap, bahkan ia yang biasanya makan dengan anggun kini benar-benar terlihat kelaparan, sudah kedua kalinya ia mengisi piringnya yang telah kosong, kembali memakan makanannya dengan lahap. Deringan ponsel membuat Krystal menatap ponselnya marah, sudah hampir seminggu lebih ponselnya terus berdering dari berbagai orang yang menghubunginya. Sudah seminggu ini ia mengurus perusahaan kakeknya yang semakin hari semakin turun harga sahamnya, membuat hampir semua pemegang saham terus-menerus menghubunginya, menagih janji yang pernah ia katakan. "Apa mereka benar-benar tidak punya kerjaan? Demi apa? Ini masih ada sisa waktu setengah bulan untuk menepati janji, dan apa yang mereka lakukan?" Tanya Krystal sendiri tak percaya, sungguh selera makannya tiba-tiba hil