Krystal terdiam di bawah shower yang menyala, membiarkan air mengguyur tubuhnya dari atas. Jemarinya bergerak meraba bekas cupang berwarna merah yang ditinggalkan Key di dadanya. Ia mengingat dengan jelas, setiap hal dan kejadian yang ia lakukan tadi siang bernama kekasihnya itu. Jika saja Bu Isty tidak datang menemuinya hari itu, maka dirinya akan benar-benar melepaskan kegadisannya, dan jika saja bundanya tidak menelfon setelahnya, maka hal itu juga akan berlanjut. Ketukan pintu dan panggilan dari luar kamar mandi membuat Krystal kembali sadar dari lamunannya, ia menoleh kearah pintu sebentar, dan segera melanjutkan mandinya. Krystal keluar dari kamar mandi, menatap kearah adiknya yang tengah duduk di ranjangnya dengan laptop dipangkuan ya. "Ada masalah lagi?" Tanya Krystal seraya be