Setelah rapat yang tak mendapatkan jawaban, Krystal masih terus berusaha sebaik mungkin untuk membuktikan kemampuan putranya, tapi penolakan dari putranya membuat Krystal sadar, bagaimanapun juga putranya masih anak-anak, putranya akan kehilangan waktu bermain jika di paksakan untuk membuktikan kemampuannya di usianya. **** Krystal memasuki rumahnya dengan langkah pelan, seperti biasa, suaminya sudah standby di ruang tamu dengan berbagai macam camilan yang tersedia. "Udah pulang?" Tanya Kai seraya menghampiri istrinya, mencium pipi istrinya singkat dan setelahnya membawanya untuk ikut duduk bergabung dengannya. "Kai, ayo liburan," rengek Krystal tiba-tiba seraya memperlihatkan wajah lelahnya. Tadi, setelah rapat Krystal masih di haruskan berhadapan dengan rekan bisnis yang cukup menye