Hendra dan Dion saling berpandangan. Hendra kemudian melihat ke Luna lagi. “Emangnya Dion belum cerita, Lun?” Hendra kembali melihat ke arah putranya. “Kamu belum cerita ke Luna, Dion?” “Gimana mau cerita. Papa mau Dion mati muda gara-gara dia.” Dion melihat ke arah Luna. “Kayak gak tau aja dia kalo ngamuk gimana. Kalah singa laper.” “Heh! Gak usah ngomong sembarangan ya kamu!” hardik Luna sambil melotot ke arah Dion. Luna melihat ke arah Hendra. “Om ... Om tau kalo kami masih belum cerai?” “Ya tau lah. Orang Papa yang nyuruh ngebatalin pengajuan perceraian waktu itu,” sahut Dion yang sudah kembali bergabung di ruang tamu. Luna sedikit mendongak, melihat ke arah Dion yang masih berdiri sambil membawa air hangat untuk papanya. “Maksud kamu apa?” Luna melihat ke arah Hendra. “Om, bene