Mata Luna terbelalak lebar saat dia mulai membaca tulisan yang ada di dalam kertas itu. Badannya bergetar saat dia melihat benda itu, yang seharusnya sudah menghilang sejak lama. “Ini ... ini kan ....” Luna melihat ke arah Dion. “Kenapa ini masih ada di kamu?” tanya Luna. “Kenapa? Kamu yang sengaja nyimpen itu kan?” tanya Dion. Luna menggeleng. “Enggak. Aku gak nyimpen ini kok. Aku udah kasihkan ke kamu. Aku simpen di meja, di atas meja ruang belajar,” jawab Luna yang masih mengingat di mana dia terakhir meletakkan surat cerai yang sudah dia tanda tangani. “Kalo ada di meja belajar, trus kenapa ini ada di selipan buku harian kamu. Apa kamu emang berniat gak mau cerai dari aku?” “Dion! Jangan asal ngomong kamu ya. Aku juga gak tau kenapa berkas ini masih ada di sini. Aku gak ngerasa am