Bab 49

1003 Kata

Beberapa hari berlalu Arini berusaha menenangkan hati dengan berdiam diri di rumah. Meski dihibur oleh Rosa dan juga sudah bicara dengan Ayah mertua tapi ia masih merasa kurang nyaman. Padahal seharusnya Arini mulai kuliah dan bekerja. "Arini," panggilan lembut Rosa tak diindahkan. "Arini." Rosa memanggilnya lagi namun kali ini dia duduk di dekat Arini sambil menyentuh pundak wanita itu. Arini lalu memandang Rosa dengan raut wajah datar. "Ayo dong kita jalan-jalan, refreshing gitu." "Tapi kemana?" "Yah ke mana saja dari pada di sini terus kau nantinya cuma akan sedih." Bukannya bersemangat Arini makin terlihat sendu. "Semuanya akan baik-baik saja Arini, jangan cepat menyerah. Mana Arini yang aku kenal dulu? Yang punya senyum angkuh dan penuh percaya diri hanya karena seorang pria lan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN