Sultan memegang kedua bahuku dan wajahnya menyiratkan kalau ia tidak percaya dengan apa yang barusan aku ucapkan. "Mbak e, tolong ulang sekali lagi. Ora mudeng saya," pintanya dengan penuh harap. Aku menghembuskan napas beberapa kali lalu menatap matanya dengan tulus. Aku hanya ingin memberitahunya kalau hatiku kini seutuhnya miliknya. "I love you, mas. Mas ngerti kan maksudku apa?" Tanyaku. Aku menatapnya untuk menilai apakah Sultan paham dengan ungkapan dari hati terdalamku. "Haduh, sampeyan pikir saya nggak mengerti arti i love you? Wah wah wah mamah meragukan papah nih dek, walau saya berasal dari kampung terpencil tapi kalau masalah hati mah saya ini sudah katam mbak e. Saya juga love love sama sampeyan, saking love nya saya pengen making love terussss sama sampeyan biar cinta k