Bab 7

1421 Kata

Kedatangan Queen untuk tinggal bersamaku dan Sultan lumayan membuat tantangan tersendiri. Seperti pagi-pagi biasanya aku selalu menunggu Sultan yang sibuk memompa ban sepedanya sebelum pergi kerja. Queen yang baru bangun muncul dari dalam rumah dengan rambut berantakan dan muka khas baru bangun tidur. "Pagi, mbak Esti." Sapa mbak Mulan dan ibu-ibu lain yang namanya kurang aku ingat. "Pagi juga mbak Mulan dan ibu-ibu sekalian, tumben pagi udah ngumpul bareng. Mau belanja di tukang sayur ya?" Tebakku. Mbak Mulan mengangguk pelan lalu melihat ke arah Queen. "Mas, istri keduanya?" Tebaknya asal sambil menunjuk ke arah Queen. Queen yang belum sepenuhnya sadar mengangguk pelan. "Eh nggak ya," ujar Sultan mencoba menjelaskan kalau Queen bukan istri keduanya. Aku berusaha menahan tawa agar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN