Sultan menunggu aku menjawab pertanyaannya saat ini juga tapi masalahnya tidak akan mudah buat kami untuk menikah. Belum lagi statusku yang tadinya pura-pura hilang ingatan dan juga identitas diri yang aku tutupi dari Sultan. "Tapi ... Aku saja nggak ingat nama asliku, mas. Nggak mungkinkan kita nikah resmi tanpa identitas diri," balasku. Sultan mengernyitkan keningnya beberapa kali. "Iya sih, nggak mungkin saya menikahi Maya Estianti. Nggak akan sah juga secara hukum dan agama. Mbak e sama sekali belum ingat apa-apa? Minimal ingat nama sendiri?" Tanyanya. Aku menggelengkan kepala pelan. Tawaran Sultan untuk menikah sebenarnya sangat menggiurkan, selain untuk membuat anakku punya papah tapi juga aku ingin bisa hidup selamanya dengan Sultan. Masalahnya, aku nggak mungkin menikah dengan