Bab 9

1394 Kata

Sungguh aku nggak tau kalau ternyata Sultan itu berasal dari keluarga keraton di Surakarta. Aku pikir ia hanya sosok sederhana tapi nyatanya Sultan adalah seorang 'Sultan'. Aku menarik kursi seadanya agar ibu Kanjeng Ratu bisa duduk. Aku nggak mungkin menyuruhnya duduk di lantai seperti tamu biasa. Bisa dipecat jadi menantu. "Jadi sampeyan ini istrinya Sultan?" Tanyanya menyelidik saat aku meletakkan secangkir teh hangat seadanya di meja. Aku menundukkan kepala laku mengangguk pelan. "Tolong jelaskan bibit, bebet dan bobot sampeyan," ujarnya dengan nada memerintah. Aku pikir cuma ibunya Trias yang bersikap angkuh dan suka seenaknya tapi ternyata ibunya Sultan juga. Aku menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya. "Nama saya, Shavina Putri Baratta ..." Ibu Kanjeng Ratu mengangkat tang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN