Queen meletakkan tas tangannya di lantai sebelum duduk di kasur tipis tempatnya biasa tidur. Aku mendekati Queen untuk bertanya kenapa dan kapan ia mengenal Ryan. "Queen," panggilku pelan. Queen melihat ke arahku sambil memainkan ponselnya, senyum tidak berhenti muncul dari mulutnya. "Ada apa mbak e, katanya mbok e ke sini ya tadi? Nih dari tadi sibuk miss call aku terus, nyuruh pulang soalnya mau dikawinin sama anak juragan Suryo. Ih ogah banget jadi istri ketiga, mending di sini bisa cuci mata," ujarnya sambil menunjukkan layar ponselnya ke arahku. "Iya, bukan itu yang mau mbak tanyain tapi tadi kamu pulang dengan siapa? Kok bagus banget gitu mobilnya?" Tanyaku pelan agar Queen tidak curiga. Queen tersipu malu sambil memegang kedua pipinya yang tiba-tiba memerah. "Itu? Hmmmm, bosn