Sembab

1718 Kata

“Mas, ayo kita pergi…” ajakku langsung menarik tangan mas Varo. “Ti…sebaiknya jangan menghindar dari masalah.” Tegas mas Varo dan akhirnya dia pun menahan langkahnya, seolah menunggu banget kehadiran mas Harry. Dan aku, tak bisa berkata apapun. ”Tapi, Mas. Aku tidak mau lagi berhubungan dengan dia. Sudah cukup kesempatan yang aku berikan, tapi dia memilih mengabaikannya.” Jawabku teringat akan mas Harry yang mencampakkanku. ”Di saat seperti inilah, kamu tunjukin diri bahwa kamu itu punya harga diri. Kalau emang mau selesaikan. Sekarang saatnya. Toh, kamu sudah bangkit dan sudah melangkah sejauh ini. Ayo, buktikan kalau kamu itu bahkan bisa menyelesaikan semuanya tanpa dia. Jangan mundur, tegakkan kepalamu. Kamu punya harga diri, Titi.” Tegas mas Varo membuatku harus menarik nafas panja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN