“Kamu yakin, kalau rumah tangga yang kamu harapin itu cuma atas dasar pernikahan kontrak gini?” Tanya Kinanti menyindir sang suami. Harry melepaskan ciumannya lalu dia mencium bibir yang sejak tadi menyindirnya. “Oke, aku salah, karena mengajak kamu menikahnya kontrak dulu. Tapi, aku merasa bahwa inilah jalan kita untuk bersatu…” jawab Harry setelah melepas ciumannya. “Lagian, kamu itu udah pertahanin suami kamu ini di hadapan rival, berarti kamu juga emang menginginkan pernikahan kita juga, dong…” “Hidih, bangga—nya, udah di cintai secara ugal-ugalan ama si Sarah.” Kinanti mencibirkan bibirnya. “Kalau di lihat-lihat, ya? Misalnya si Sarah itu melepas segala make up dan aksesoriesnya, dia masih kalah jauh dari aku…” ucap Kinant menyombongkan diri. ”Maksudnya?” ”Masih cakepan aku, sela

