Part 22

2185 Kata

“Mawar… bangun…, sudah sampai rumah.” Ilyas memanggil Mawar penuh kelembutan agar gadis itu tidak terkejut saat bangun nanti. “Mawar…” Sayup-sayup Mawar mendengar namanya dipanggil penuh kelembutan oleh suara yang pernah sangat dirinduinya. Suara ini… “Mawar… bangun…” Kembali suara itu terdengar. “Euumm…” Mawar menggeliat, tapi kenapa terasa susah? Hingga sedetik berikutnya dia tersadar bahwa dia sedang ada di mobil bersama Ilyas. Segera dibuka matanya dan menoleh ke arah kanan. Ilyas sedang melihatnya penuh kelembutan. Mawar menelan ludahnya. Ini bukan mimpi kan? Ini yang ada di sebelahku ini, beneran Ilyas kan? Bukan Yasa? Jantung…, baik-baik ya kamu di dalam situ. Memastikan bahwa itu bukan mimpi, Mawar mencubit pipinya sendiri. “Aduuh… Kok sakit?” Teriaknya tertahan, berarti in

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN