“Ma…, Pa…, Mawar sudah memutuskan untuk resign dari kerjaan Mawar sekarang. Kemarin Mawar sudah berikan surat pengunduran diri. One month notice. Semoga semua bisa beres sebelum sebulan karena cuti Mawar masih ada banyak.” Mawar berbicara kepada mama papanya saat makan malam di rumah. Sekarang hampir jam setengah delapan malam, sejak kejadian dia dicegat berandalan, dia memang pulang lebih cepat. “Akhirnya. Papa kan sudah minta kamu untuk resign dari dulu. Terus rencanamu apa? Kamu jadi kan menggantikan papa?” Mawar melihat ke arah sang papa, tampak kelelahan di wajah paruh baya itu. “Insya Allah pa, Mawar akan menggantikan papa suatu saat nanti. Tapi tidak sekarang. Sekarang ini Mawar sudah punya rencana sendiri. Maaf pa…” Bu Hartono mengelus sayang kepala sang putri sambil mengangguk-