“Maaf… aku sungguh-sungguh minta maaf. Please jangan marah terus, aku takut.” *** “Ma… tolong tanyakan dokter kapan kakak boleh pulang? Bosen ini mah di ranjang melulu.” Rayu Mawar pada sang mama. “Tadi suamimu sudah tanya kok. Kamu tanya saja ke suamimu. Mama kebelet ini.” Bu Hartono merasakan mulas di perut, sedikit sih tapi sengaja agar Mawar bisa berdua Ilyas dan mengobrol. “Tadi dokter bilang, paling lambat lusa sudah boleh pulang. Tapi kemungkinan sore ini juga sudah boleh pulang kok.” Ilyas menjawab tanpa ditanya. Dia kangen pada omelan Mawar, celotehan dan keingintahuan Mawar akan apapun yang dilakukannya pada hari itu, sepulangnya dari bengkel. Dia kangen kecemburuan Mawar kalau ada pelanggan bengkel berjenis kelamin perempuan yang selalu melihatnya tanpa berkedip. Kangen ke