“Duh, mataku kenapa perih sekali,” ucap Rhea sembari mengucek matanya yang terasa pedih karena dia mengupas bawang merah. Maunya dia membantu Haris memasak malam ini. Jujur Rhea memang tidak bisa memasak. Bahkan bisa masak nasi saja Haris yang mengajarinya.
Haris yang sedang menggoreng ikan, buru-buru ke wastafel mencuci tangannya lalu menghampiri Rhea. Mengambil bawang merah yang ada di tangan sang istri. “Sudah biarkan aku saja.”
Haris mendekatkan wajahnya, ingin mengecek seberapa merah mata sang istri. Meniup-niup mata Rhea agar perihnya mereda. Siapa sangka jika perhatian dan perilaku Haris sudah memporak-porandakan hati Rhea. Wanita itu diam membeku dengan tatapan lurus pada manik mata sang suami.
“Gimana? Apa masih perih? Jika masih sebaiknya dibasuh air saja agar perihnya reda,”
