Haris baru kembali ke rumah saat petang menjelang. Rasanya capek dan lelah sekali. Seperti inilah yang tidak Haris sukai jika memiliki profesi jadi orang penting semacam pengusaha dan sebagainya. Hidupnya tidak ada santai-santainya. Banyak yang harus dipikirkan serta dikerjakan. Bahkan tak jarang keluarga akan jadi korban akan kesibukan. Pria itu baru saja selesai mandi saat ketukan, lebih tepatnya gedoran di pintu rumah membuatnya bergegas menuju depan. Entah siapa yang bertamu dengan tidak sopan menjelang Maghrib begini. Pintu Haris buka. Keberadaan Rhea membulatkan matanya. "Re!" Ekor mata Haris menangkap sebuah koper yang ada di sisi tubuh sang istri. "Ngapain kamu bawa-bawa koper segala?" "Kita bicara di dalam. Boleh aku masuk?" tanya Rhea dengan nada lebih lembut dari biasanya. K