Bab 17

1422 Kata

“Arghhhhhhhh sakittttttttttt” teriakan Gerand menggema seantero ruangan, terdengar memilukan dan menyedihkan.  Amplop tadi sudah tidak berbentuk akibat remasan tangan Gerand yang menahan sakit. “Aku mencintai kamu… Sangat mencintai kamu, Jilino” kilasan masa lalu kembali hadir dan itu membuat Gerand menjambak rambutnya, suara wanita yang dikenalnya membuatnya semakin menggigil menahan sakitnya. “Gili… Gili” hanya nama Gilina yang keluar dari mulut Gerand, ia semakin menjambak rambut agar sakit kepalanya hilang, tapi sakit itu semakin terasa menyakitkan dan membuat Gerand tidak sadarkan diri. Mata Gerand tertutup tapi masih mengalirkan airmata, airmata mengingat sedikit demi sedikit masa lalunya, masa lalunya dengan wanita yang ia cintai dulu, kini dan nanti. **** Sudah beberapa hari in

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN