Semua orang tampak cemas tak terkecuali Regan. Saat ini ia dan seluruh keluarga sedang menunggu di ruang tamu, menunggu Salwa memeriksa Mara. Setelah merebahkan Mara ke ranjang, Regan segera menghubungi ibunya dan mengatakan apa yang terjadi. Orang tua Mara yang masih berada di rumah mereka pun akhirnya ikut untuk melihat keadaan Mara. “Tenang saja, menantu, Mara pasti baik-baik saja. Dia mungkin hanya terkilir,” ujar Sarman. Melihat Regan begitu cemas sedari tadi membuatnya tak tega. Regan hanya membalas dengan anggukan. Wajar orang tua Mara tidak begitu mencemaskannya bahkan berpikir hanya terkilir karena jatuhnya, sebab mereka tidak tahu bahwa Mara tengah mengandung anaknya sekarang, batin Regan. Liam dan Sera saling melempar lirikan. Mereka tahu apa yang membuat Regan tampak amat