48. Serangan Pagi

1260 Kata

Regan membuka mata perlahan kemudian bangun menegakkan punggungnya seraya berusaha meraih kesadaran. Ia memijit pangkal hidungnya kemudian memijit tengkuknya yang terasa pegal. Tidur di sofa memang sedikit tak nyaman. Setelah mata Regan terbuka lebar, pandangannya mengarah ke arah ranjang di mana Mara masih terlelap. Ia terdiam, termenung menatap Mara selama beberapa saat. Ini pertama kali baginya menyaksikan seorang wanita tidur di ranjangnya saat ia membuka mata, menyadarkannya bahwa ia telah berumah tangga. Tiba-tiba sebuah pikiran aneh merasuki pikiran. Kira-kira, sampai kapan rumah tangganya ini berjalan? Apa yang akan terjadi esok, lusa, dan hari selanjutnya? Mulai kemarin ia akan terus melihat Mara, sejak kemarin Mara yang akan selalu menemaninya. Regan tersentak tersadar dari l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN