Untuk pertama kalinya Mara dan Regan sengaja menghabiskan waktu berdua. Bisa dibilang, ini adalah kencan, kencan pertama.
“Rasanya aku menyesal,” ucap Regan tiba-tiba. Saat ini ia dan Mara berada di sebuah restoran yang akhir-akhir sering lewat beranda sosial media. Restoran itu viral karena kelezatannya tapi dengan harga terjangkau.
“Yah, kau benar. Ini terlalu ramai,” sahut Mara.
Baru saja selesai berucap, seorang pria dan wanita tiba-tiba saja duduk di depan mereka, duduk di kursi satu meja dengan keduanya.
“Maaf, kami ikut duduk di sini, ya,” ucap si pria.
Regan hanya diam bahkan memasang wajah datar. Sementara Mara hanya mengangguk merasa tak enak jika bersikap dingin dan ketus. Lagipula, memang tidak ada tempat duduk lagi, semua meja sudah penuh.
“Aw! Aduh!”
Mara tersen
