Sera berusaha membuka mata saat merasa tidurnya terganggu. Ia pun merasakan seseorang memeluknya sangat erat hingga dadanya terasa sesak. “Maaf, maaf ….” Sera berusaha meraih kesadaran mendengar suara suaminya. Matanya yang sembab karena terlalu lama menangis membuatnya kesulitan membuka mata lebar. “Kenapa menangis?” tanya Sera dengan suara parau dan tangan menyentuh wajah Liam yang basah. Liam tersentak. Ia segera mengambil jarak, melepas pelukan dan menatap Sera yang telah membuka mata. Bibirnya tampak bergetar, ia kembali memeluk Sera disertai air mata mengalir deras. Liam memeluk Sera sangat erat seakan istrinya akan pergi jika ia melepaskannya barang sejenak. Ia kira Sera tak terselamatkan, mengira Sera mengakhiri hidup dengan meminum banyak obat melihat di lantai teronggok