Mara tampak terkejut saat pandangannya menangkap sosok pria yang juga menatapnya. Pria itu berdiri di sisi ranjang dan sama sepertinya, juga menunjukkan sedikit keterkejutan saat tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Dengan sedikit canggung, ia pun berniat pergi tak ingin mengganggu. “Ma- maaf, aku akan–” “Tunggu!” Suara lantang terdengar membuat Mara menghentikan langkah saat hendak membalikkan badan. “Mau ke mana? Kemarilah,” ujar pria itu yang tak lain adalah Alga. Alga menghampiri Mara dan menarik tangannya, menyeretnya mendekat ke arah ranjang. “Kebetulan sekali kita ketemu di sini. Jangan coba kabur,” ucap Alga kembali. Mara menelan ludah, perasaannya mulai tidak enak. Sementara itu, Regan menatap Mara dengan pandangan tak terbaca. Ia pun menduga kedatangan Mara pasti