Regan membuka mata dan hal pertama yang dilihatnya adalah langit ruangan bernuansa putih. Seketika denyutan di kepala membuatnya mendesis. Memegang kepalanya pada bagian berdenyut sakit, ia baru menyadari terdapat perban yang menutupi. Regan berusaha menahan rasa sakit di kepala dan mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan. Ia pun menyadari bahwa tengah berada di rumah sakit sekarang. Regan kembali menatap langit ruangan dan teringat apa yang terjadi semalam. Ia, mengalami kecelakaan. Memejamkan mata sejenak, ia menyesali tindakannya yang berkendara kurang hati-hati. Tiba-tiba perhatian Regan teralihkan, tertuju pada pintu yang perlahan terbuka. Dan saat pintu terbuka lebar menunjukkan seseorang memasuki ruangan, tak ada ekspresi berarti yang ia tunjukkan. Mara berjalan canggung mem