Ckit! Regan menghentikan mobilnya saat tak bisa berhenti memikirkan apa yang dokter katakan sebelumnya. Ia tidak tahu apakah harus percaya atau lebih percaya dengan yang ibunya katakan selama ini. “Bagaimana jika kita bertanya pada ibu?” tanya Mara. Ia merasakan apa yang juga Regan rasakan. Berbagai perasaan campur aduk dalam kepala teringat ucapan dokter tadi. “Tidak, jangan,” jawab Regan tanpa menoleh. Pandangannya mengarah lurus ke depan dengan tangan meremas setir. Ia menoleh pada Mara saat mengatakan, “kita periksa di tempat lain.” Mara hanya mengangguk sebagai tanda setuju meski dl hati begitu gusar dan was-was serta takut. Takut, jika selama ini ibu mertuanya telah membohonginya. Pada akhirnya Regan dan Mara benar-benar melakukan pemeriksaan di rumah sakit lain. Tak tanggun