“Tentu saja kita pulang, memangnya kita mau kemana lagi?” ucap Arga sebagai jawaban atas pertanyaan yang terlontar dari mulut Jiola setelah perempuan berambut perak itu menyudahi isakan tangisannya. Ketika menjawab itu, bola-bola mata Arga sedikit mengerling dan kepalanya agak sedikit ditolehkan ke muka Jiola, meski setelahnya dia kembali memandang ke depan dengan ekspresi datar seperti biasanya. “Bukankah kamu ingin kembali ke tengah kota? Lalu kenapa?” Lagi-lagi Jiola mengajukan pertanyaan, tapi kali ini lebih spesifik karena dia benar-benar penasaran pada Arga yang tiba-tiba mengantarkannya pulang seperti ini. Dia kaget karena seharusnya Arga tidak mempedulikan dirinya, dan langsung pergi ke tengah kota, tapi kenapa jadi seperti ini? Rasanya seperti ada yang aneh dan mengganjal, dan Ji