Tiga tahun telah berlalu sejak pernikahan Sekertaris Roy dan Caca, juga sejak pernyataan cinta Galvin pada Celine. Di ruangan luas dan lebar dengan interior emas yang mewah dipenuhi dengan suara desahan yang saling beradu. Berpadu padan dengan dinginnya udara pagi, lalu merambat lurus dengan cahaya matahari.
"Akh Ziko!"
"Sebentar lagi, sayang!"
Hana seperti orang gila. Ya, dia memang selalu gila setiap kali Ziko menyentuhnya. Apalagi menghantam dengan kasar, atau menyesapi miliknya dengan bibirnya tanpa henti. Hana ingin mati saja jika sudah di posisi saat itu. Seperti saat ini. Bibir Ziko yang seksi terus menyesapi miliknya, menyedot apapun yang di dalam miliknya.
"Ziko!" Hana marah, kesal, bercampur tak sabar.
Namun bukannya melepaskan atau menghindar, tangannya malah berjalan men
