"Ziko, kenapa kau tidak memberitahuku?" protes Hana seraya memainkan bulu rahang Ziko dengan tangan mungilnya. Saat ini mereka sudah ada di kamar. Beristirahat seraya menjaga Gabriel. Tidur telantang dengan posisi Hana yang menatap wajahnya. Semakin terlihat cantik dan imut dilihat dari dekat. "Apa?" Oh, Tuhan. Setelah drama panjang tadi dia masih bertanya perihal apa? Oke! Akui saja jika dia sudah tua, Hana. Tua-tua tampan lebih tepatnya. "Perihal kak Celine! Juga tentang kedekatannya dengan Galvin." "Apa maksudmu? Kau tidak suka Galvin dekat dengan gadis itu?" Astaga ini pria! Kenapa ngegas mulu sih. "Bukan seperti itu, Daddy! Kau tahu aku tidak nyaman setiap kak Celine minta maaf padaku. Apalagi dengan tekanan yang kau buat dengan Galvin. Aku kasihan padanya, Kak Celine pasti san