Hamil lagi?

1821 Kata

Keesokan, suasana pagi lebih tenang dan damai. Semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi. Begitu juga dengan Gabriel dan Nabila. Kedua bocah itu sudah bersiap dengan seragamnya. Ziko sengaja memindahkan Nabila yang awalnya sekolah di Bantung ke Jakarta. Dan dengan kekuasaan semua menjadi mudah dan cepat. Hari ini Nabila sudah bisa sekolah, berdua bersama Gabriel, bahkan satu kelas dengan putranya itu. Sesuai dengan perminataan Hana. "Selamat makan, sayang!" tutur Hana lembut, Ziko menanggapi dengan senyuman. "Terima kasih!" "Hm." Hana ikut sarapan. Namun baru saja makanan itu masuk ke dalam mulutnya, Hana merakan tidak enak. Dia merasa perutnya bergejolak, buru-buru lari ke westafel dan mengeluarkan apapun yang ada di dalam perut. "Huek! Huek!" Hana terus mengelu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN