Setelah mengikuti kelas kuliah. Seperti hari sebelumnya, Hana kembali mencari lowongan dan melamar pekerjaan apapun yang membuka lowongan. Namun seperti hari kemarin, meski ada plang lowongan mereka mengatakan sedang tidak menerima lowongan atau sudah penuh. Hana tidak menyerah, dibawah terik matahari gadis itu terus berjalan. menyusuri bangunan demi bangunan untuk mencari pekerjaan. Bukankah ada pepatah jika rezeki itu di jemput. Bukan di tunggu. Jadi, Hana putuskan untuk menjemputnya, kemanapun. Di tengah perjalanan. Hana baru mengingat Toni. Ya! rumah pria itu tidak jauh dari sini. Bergegas cepat dan mengetuk pintu. "Assalamualaikum!" Tidak ada sahutan. Hana mengulang sapa dan ketukannya. Namun tetap tidak ada jawaban. Gadis cantik kecil itu bernafas lelah. "Hm mungkin bekerja," g