"Kiran, bangunlah!" Di ruangan mewah dan luas, seorang pria bersimpuh di lantai seraya menggosok-gosokkan tangannya ke tangan seorang gadis yang masih pingsan. Ziko cemas, murka bercampur kecewa. Cemas dengan keadaan Hana, murka dengan semua orang yang telah menyembunyikan Hana dan kecewa pada Hana yang pergi begitu saja tanpa memikirkannya. Padahal dia seperti orang gila mencari Kirannya. "Bodoh! Kenapa dia tidak juga bangun?" sentak Ziko pada dokter yang bertugas saat itu. Dokter itu ketakutan, menelan saliva kuat. "Maaf, Tuan. Mungkin nona membutuhkan waktu lebih lama untuk bangun," jelasnya membuat Ziko memejamkan mata kuat. "s**t! Pergi dari sini!" Percuma saja dia mampu mengendalikan semua orang dan semua kekuasaan jika hanya untuk membangun Kirannya saja dia tidak mampu. "Kir