Bab 42

1750 Kata

“Jeng, kamu udah kasih tahu Hendra soal foto Bekti?” tanya Andini begitu mereka tiba di Dapur Kece. Andini meletakkan segala kebutuhan untuk outlet mereka di meja dapur. “Udah semalem,” jawab Lujeng yang bergegas menyiapkan bumbu dan peralatan masak. Bersiap mengolah irisan daging. “Terus apa kata Hendra?” Lujeng memandang Andini. “Kemungkinan besar itu selingkuhannya Bekti.” “Wah gila emang sih, si Bebek itu!” Andini mengumpat. Turut kesal juga melihat kelakuan mantan suami sahabatnya itu yang tak ada kapoknya berselingkuh. “Tapi ini baru kemungkinan sih, Din. Semoga aja mereka cuma mau bahas kerjaan.” “Iya, kerjaan. Kerjaan bikin bayi,” cibir Andini kesal. “Udah ah. Yuk, kerja dulu.” Lujeng ingin menyudahi pembahasan soal Bekti. Ia tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan rum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN