Kaivan masih menatap langit-langit kamar hotel tempatnya menginap setelah menghadiri pesta pernikahan Lujeng dan Andre. Sebenarnya, Hendra dan Ibu Fatmawati sudah menawarinya untuk menginap di rumah mereka, namun Kaivan merasa sungkan, karena bagaimana pun, masa lalu keluarga Lujeng dan kakak perempuannya memiliki kenangan buruk. Lelaki itu masih belum sepenuhnya percaya dengan jalan hidupnya saat ini. Setelah ia hampir menyerah, karena merasa terlalu sulit melupakan Lujeng dan malam ini Kaivan benar-benar telah menyadari jika perasaanya pada wanitu itu telah menguap sepenuhnya. Kaivan merasa amat bahagia, melihat kebahagiaan yang terpancar dari wanita yang dulu pernah amat dicintainya. Lelaki itu juga masih begitu mengagumi pesona dari wanita dewasa itu yang semalam begitu luar biasa can
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari