Erik menggenggam erat tangan Zee melangkah menuju mobil SUV milik Daniel. Ia sengaja meminta bantuan Daniel untuk mengantarnya ke Bandara. Daniel ternyata dapat diandalkan dalam keadaan darurat seperti ini. Erik mengerutkan dahi, menatap bingung, ternyata Daniel tidak sendiri, ia bersama seorang wanita. Ia sama sekali tidak mengenal wanita yang duduk di depan. Wanita itu menoleh kearahnya lalu tersenyum. Erik dan Zee masuk, tanpa bertanya siapa dia. Erik tidak sampai hati menasehati sepupunya agar tidak bergonta-ganti wanita seperti pakaian. Erik menutup pintu itu kembali setelah Zee berada di dalam. Wanita berambut sebahu itu tersenyum, lalu mengulurkan tangan kearahnya. “Hey, saya Ayana,” ucap wanita muda itu. Erik membalas uluran tangan itu, “Saya Erik, kamu pacarnya Daniel?,” Tanya

