Aksa berdiri dan memencet bel untuk memanggil suster. Tak lama suster masuk dan menghampirinya, "Ya pak." "Ayah saya sadarkan diri," Aksa menjelaskan. "Tolong dokter." "Oh, ba-baik pak," suster itu bergegas keluar mencari dokter. Aksa langsung menggenggam tangan ayahnya, "Ayah, aku senang ayah sadarkan diri. Meski ayah semakin tua, tapi ini belum waktunya ayah meninggalkanku, ok?" Arga tersenyum dan mengangguk. Tubuhnya masih lemah. "Apa ayah kecewa melihatku? Apa ayah berharap ada ibu di sini?" Aksa menahan senyumnya. "Iya. Apa ibumu sudah tidak peduli lelaki tua ini?" Arga bicara dengan lemah. "Jangan banyak bicara lelaki tua!" Renjana keluar dari kamar mandi. Ia dengan penuh haru menghampiri tempat tidur Arga dan menggenggam tangannya. "Syukurlah kamu bangun dari tidur p