Maha langsung tertawa melihat ekspresi Malika, “Sudahlah, jangan lagi mengelak. Kamu ikut aku..” "Aku tidak mengelak, tapi kamu suka semena-mena. Harusnya tanya aku dulu..” Malika memasang muka cemberut. “Aww aww.. Aku semena-mena? Guru besar dari semua itu adalah Malika Airani. Selama dekat denganmu, aku belajar banyak. Dan, ini hasilnya. Aku yang baru...” Maha tertawa terpingkal-pingkal. Malika ikut tertawa, “Aku? Guru besar? Mmm.. Menarik juga sebutan itu..” Maha menghentikan tawanya dengan susah payah, “Ikut ok? Mama menunggumu.. Kita makan siang di rumahku." “Ah.. Ok. Tapi, aku mau karena kamu memaksaku ok?” Malika menegaskan. “Iya iya.. Aku memaksamu..” Maha kembali terpingkal pingkal. Malika menurut dan mereka pun bergerak ke kediaman Keluarga Abimana. Setibanya di