LUBANG BUAYA

2251 Kata

Maha langsung duduk. Ia diam. Entah kenapa, setiap Malika meminta sesuatu, meskipun ia tidak suka, tapi ujung-ujungnya selalu menurut. Aku jadi aneh seperti perempuan di hadapanku ini.. Maha mencoba menahan tawanya melihat Malika berulang kali mengerutkan keningnya dan memiringkan kepalanya demi mendengar apa yang terjadi di meja sana.. Setidaknya aku mengenakan masker, jadi kalau ada yang terjadi, tidak ada yang melihat langsung wajahnya. Maha mengatupkan bibirnya menahan senyum memperhatikan kelakuan Malika. Ia memilih untuk membuka ponselnya sambil menikmati kopinya. Ternyata ada pesan dari pengacara Om Arga yang bernama Irwan. Maha pun membukanya. Aska memang sudah menunjuknya untuk menangani segala hal terkait alih nama aset tersebut. Irwan : Selamat pagi, semua dokumen s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN