Hanna membeku menatap Jester. Ia tak sanggup berkata kata. Apa yang harus aku katakan? Tiba tiba terdengar suara Malika, "Han, kamu dimana?" Ia dengan kaget menutup mulut Jester agar tidak bersuara. Di saat yang sama, baju yang ia tahan dengan kedua tangannya melorot. Bra berwarna merah muda lembut yang menutupi buahdada indah milik Hanna terpampang jelas di hadapan Jester. Jester dengan panik langsung mengangkat baju Hanna yang melorot hingga kembali menutupi dadanya. Ia menahannya dengan kedua tangannya. Jantungnya seperti hendak meledak. Hanna dengan gugup masih menutup mulut Jester dengan kedua tanganya, "A-aku di ruang ganti. Tunggu aku di depan ya." "Ok, kalau sudah, biar sekalian pembayaran," ujar Malika. "Su-sudah. Aku sudah menemukannya. Tunggu aku berpakaian ya," Hanna ke