"Aku mengantarkan Gigi ke lobi bawah," Maha tiba tiba muncul kembali masuk ke kamar rawat. "Kebetulan kamu kembali. Aku terpikirkan sesuatu. Situasi ini, tidak kondusif. Kesaksian Kumala bisa menjadi dasar untuk aku bicara langsung pada Fabian. Aku mengenalnya, dan aku ada hak untuk menegurnya. Tapi..." Aksa terhenti. "Apa tindakanku akan menghambat sesuatu?" Aksa menatap Maha, ada ragu di hatinya. "Aku terganggu dan terus memikirkan banyak hal. Kenapa ayah tidak melakukan sesuatu? Kenapa ayah tidak bicara apapun padaku?" Aksa mengungkapkan pemikirannya. "Setelah mendengar semua penjelasan Kumala, hanya ada satu jawaban yang masuk akal. Kembali pada pemikiran awal kalau ayah sedang terlibat dalam penyelidikan rahasia," Aksa meminta persetujuan Maha. "Aku juga terpikirkan hal