"Ah, lelaki itu masih menghubungimu?" Aksa langsung mengerucutkan bibirnya. Addara merangkulnya, "Jangan marah." "Aku. Kesal," Aksa membalikkan badannya. "Kenapa kamu menggemaskan begini?" Addara menahan senyumnya. "Rayuanmu tidak akan mempan. Aku terlalu emosi membayangkan lelaki itu memberikan perhatiannya padamu. Sejak insiden lagu itu, aku semakin tidak suka," Aksa bicara panjang lebar. Addara memutar tubuhnya dan mencium bibir suaminya, "Jangan pikirkan lelaki lain. Aku cuma sayang suamiku." "Sakit?" Addara mengelus bagian samping tubuh Aksa sambil perlahan membuka kancing kemejanya satu persatu dan melepasnya. "Tidak akan mempan. Aku tetap kesal," Aksa menahan dirinya. Addara mengecup d**a suaminya dan mengelusnya berulang kali, "Mau mandi sayang?" "Pilih? Mau terus mara