SEBAB AKIBAT

1716 Kata

"Kamu mau itu?" Maha menatapnya heran. "Kamu mau aku terluka?" "Tidak. Tentu tidak. Tapi rasanya tidak keren saat sahabatmu terluka dan kamu biasa biasa saja," Malika menjawab dengan cueknya. Maha tertawa, "Aku juga punya peran sendiri! Siapa yang menelepon polisi? Siapa yang mengamankan Bapak Himawan? Siapa yang menarik Aksa?" "Semuanya itu AKU! A-KU!" Maha merangkul Malika lalu berbisik, "Daripada adu jotos dengan lelaki itu, lebih baik baku hantam bersamamu di tempat tidur." Malika menjewernya, "Bicara seperti itu? Di sini? Kamu ya.." "Bisa tidak kamu lepaskan! Ini membuat citraku lemah!" Maha menahan diri agar tidak berteriak kesakitan. "Citra lemah apa?" Malika mengernyitkan keningnya. "Aku pengacara ternama, tidak pantas kamu jewer di depan umum seperti ini," Maha berter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN