"Serius kamu mau terbang ke Singapura hari ini?" Malika kembali bertanya. "See. Lihat.." Aksa membuka ponselnya dan menunjukkan tiket ke Singapura dengan tanggal flight hari ini. "Ini sudah aku beli sebelum kejadian ini. Kejutan untuk istriku. Tapi, ayah terluka, ini tak terduga.. Aku tidak ingin meninggalkan ayah.." Aksa menarik nafas panjang. "Tapi, setidaknya ibu sudah mau terbang ke Jakarta. Jadi ada yang akan merawat dan menjaga ayah," Aksa menatap Maha sambil menahan tawa. "Kenapa kamu tertawa?" Maha mengerutkan keningnya. "Orang tua itu ingin kembali menikah!" Aksa akhirnya tertawa. Ia menatap ayahnya yang sedang berbaring di tempat tidur. "Aku sedikit malu.." Aksa tidak bisa menghentikan tawanya. "Dia memintaku menemaninya saat melamar calon istrinya. Dia gila! Maha, aya