Addara kembali dengan lesu. Ia memasuki ruangan Hanna sambil menghela nafas.
Hanna memperhatikannya, "Bagaimana?"
"Entahlah.. Maksudku, Pak Ares bicara soal pekerjaan. Tapi, apa ada niat tersembunyi atau tidak, aku tidak tahu.." Addara lagi lagi menghela nafas panjang.
"Pekerjaan apa?" Hanna menatapnya.
"Rapat lima hari ke Singapura, dan aku diminta membuat konsep untuk konten. Tourism board se-Asia ada rencana untuk kolaborasi promo di media dari setiap negara.." Addara menjelaskan.
"Hanna.. Ok ini pekerjaan. Tapi, meninggalkan Aksa selama lima hari? Aku tidak sanggup.." Addara dengan lesu berbicara.
"Ara.. Kamu sudah biasa bukan? Sori, terakhir kamu ke Hongkong sepuluh hari dan meninggalkan Daffa. Itu bukannya sudah biasa kamu lakukan?" Hanna menahan senyum.
"Dengan Aksa, se
