"Apa?? Apa aku tidak salah dengar?" Aksa bertanya dengan kaget. Addara menggenggam tangan Aksa dengan erat dan mengelusnya berulang kali. Arga menatap anaknya dengan tatapan bersalah. "Dengarkan dulu, ayah tahu reaksimu pasti seperti ini.. Ayah tidak sebaik kamu anakku.. Ayah akui itu.. Kamu anak ayah yang paling baik.. Dan ayah bangga sekali padamu.." Arga menatap Aksa yang tak bisa menutupi rasa kagetnya. "Kejadiannya sebelum ayah menikahi ibumu. Saat ayah meniti karir sebagai penulis.." Arga mengenang masa lalunya. "Itu kejadiannya tiga puluh sembilan tahun lalu.. Ayah masih penulis biasa biasa. Saat itu, ayah memiliki teman. Dia menjadi semacam asisten ayah dan membantu riset untuk mengerjakan novel.." Arga melanjutkan ceritanya. "Asisten itu, seorang perempuan dan dia men