Fadia tampak terburu untuk berangkat kerja, dia memakai flat shoesnya nyaris sambil berlari. Afshen menghampirinya sambil membawakan satu gelas jus berwarna orange, jus yang diyakini untuk menstabilkan hormon Fadia, karena wanita itu bertekad untuk cepat hamil sebelum kebohongannya terungkap. Fadia meminum jus itu hingga tandas, lalu dia menyerahkan gelas itu ke Afsheen. “Kamu enggak mau bawa bekal?” tanya Afsheen. “Baru saja dapat info di grup, katanya hari ini ada makan gratis di kantor,” ujar Fadia. “Serius enggak perlu bawa?” tanya Afsheen lagi. “Iya Aa Sayang, berangkat dulu ya,” tutur Fadia seraya mengecup punggung tangan suaminya, lalu Afsheen mengecup keningnya lembut. Mengantar Fadia sampai mobilnya dan menutup gerbang setelah Fadia meninggalkan rumah itu. Dia menatap kepergi