Afsheen merangkul Fadia, duduk di atas sofa berwarna putih itu, memandang layar besar televisi di hadapannya. Meskipun hanya rumah sederhana yang bisa dia berikan pada Fadia sebagai tempat tinggal mereka, namun Fadia sangat bahagia bisa bersama suaminya. Mereka bahkan tidak memiliki asisten rumah tangga, sehingga semua pekerjaan rumah dilakukan bersama. Fadia yang tidak pandai mencuci piring pun mulai belajar, awalnya dia merasa kesulitan, membilas sabun yang terlalu banyak, lama kelamaan dia cukup mahir, bahkan dia menyukai hal itu. sementara Afsheen yang memasak untuk mereka. Bukan menu mewah dan bervariasi seperti koki di rumah Fadia, namun rasanya cukup bisa dinikmati oleh Fadia yang lidahnya terbiasa makan makanan ala cheff. Afsheen juga yang mencuci pakaian mereka, pria yang tel