67. Pukulan di Hati

1779 Kata

Sophie tak tahu mengapa sejak tadi dia berada di kamar rawat itu, dia melihat orang tua Valery mengacuhkan Erlan? Senyum mereka pun tampak tak lepas menyambut kedatangan Sophie dan Warren tadi. Seolah ada sesuatu yang ditutupinya. Erlan menggendong bayi laki-laki itu, dan menyerahkan ke ayah Valery yang memintanya untuk belajar menggendong juga. Valery masih berbaring di ranjang dengan wajah yang masih agak pucat namun senyum lebar tercetak di bibirnya. “Mau diberi nama siapa mereka Valery?” tanya Warren pada menantu kesayangannya tersebut. Valery memandang Erlan yang sudah mengangguk meminta dia mengucapkan nama kedua anaknya, “yang perempuan Willona Nadheera Wibisono, yang laki-laki Willson Nibras Wibisono,” jawab Valery membuat Warren tersenyum lebar. “Mereka memang terlahir untuk m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN