95. Badut Dunia

1640 Kata

Afsheen berulang kali mencoba mencari kesibukan, namun sesibuk apa pun dia, selalu saja ada jeda waktunya memikirkan nasib pernikahannya yang sudah diujung tanduk. Dia selalu benci malam hari ketika dia tertidur, karena dia akan dengan cepat mengalami pergantian hari selanjutnya. Dia selalu bersedih ketika melihat matahari pagi yang itu artinya semakin mendekati jadwal persidangan pertamanya. Bahkan dia sangat enggan menghitung hari agar hari tak berlalu dengan cepat, tapi tetap saja jarum jam terus berputar. Hingga sudah sepuluh hari berlalu, dan itu artinya empat hari lagi menuju sidang sekaligus hari ulang tahun putra pertamanya, yang mungkin akan menjadi anak satu-satunya dalam hidupnya. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia takkan menikah lagi jika pernikahannya dengan Fadia b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN