"Mama," ucap Yulia pada wanita umur enam puluhan yang tersenyum di depan pintu. Beliau Bu Hasna, mertuanya. Yulia segera menyalami dan mencium takzim tangannya. "Mama pikir kalian keluar. Sebab mobilmu ada, tapi mobil Edo nggak ada di garasi." "Saya di rumah. Mas Edo yang keuar. Mari masuk, Ma." Yulia mempersilakan mertuanya masuk. Mereka duduk di ruang tamu. "Saya buatkan minum, ya, Ma." "Eh, nggak usah. Mama sudah ngopi. Tadi Mama mau arisan, mampir dulu sebentar ke sini." "Mama naik apa?" "Naik taksi. Arisannya deket, kok. Di gang sebelah. Edo pergi ke mana?" "Nengok Enno, Ma. Tadi malam sakit dan sempat di bawa ke klinik. Saya dan Mas Edo sempat nyusul ke klinik." "Sakit apa?" tanya Bu Hasna kaget. "Demam tinggi, Ma. Tapi sudah membaik tadi malam. Makanya saya nggak ikut ke s